Langsung ke konten utama

Will not be back


Takkan Kembali

Kubuka netraku
Rupanya aku berada di dalam suatu dimensi
Aku berjalan tanpa tujuan
Seolah ada yang menarikku untuk beranjak pergi
Berteman dengan sepi, melangkah bersama ketakutan diri
Benakku mencoba mengatakan bahwa semua hanyalah ilusi
Hingga aku berlabuh pada suatu titik
Sangat asing, itulah yang kurasa
Lantas aku tersadar
Aku tak sendiri di sini
Semua sorot mata dari kegelapan itu mengintai
Aku telah tersesat dalam dimensi ruang
Tempat makhluk gaib bernaung dan mencari peraduan
Kudapati sorot mata mereka memandang ragaku
Mereka mendambakan kehidupan mereka kembali
Pada akhirnya jiwaku terbelenggu oleh kuasa mereka
Terperangkap dalam bui kegelapan dan takkan pernah kembali



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Who Am I?

Who am I? Step by step I passed without result Day by day I spent , I found nothing to do What I looking for Seems like it wanna getting further I would scream out, shouted to the world “dear world, who am I?” ‘till the dark sky vanished, I am still here trapped in my own mind I don’t know which way I should pass I was hurt , by the things I loved Then someday I found you The place where I should be

Until The End

Until The End A special part of our body Can’t deny what we feel to somebody While we choose for keep calm But a small thing is being anesthetized I think it depends on me Our mouth can say “ I’m fine “ But this thing maybe say the else An answer of all question When it can’t find the resolution There is fake smile that cover the wound up Until the end . . . I think about you, only a second You’ve changed my life, but the fact is different You’re just a friend, not my everything The important thing I never forget You make my soul more strong than ever . . . I just wanna say “ thank you “ But my tongue gets tied And the words gets trapped My heart keeps beating My feeling can’t stop screaming To keep waiting for the best time . . Until the end . . . By : Kawashima Kumiko

Menjemput hidayah, bukan menunggu

Hidayah Separuh perjalanan hidup telah kau tempuh Setiap tahun, kau rayakan berkurangnya usiamu Namun, apakah kau telah persiapkan bekal untuk kepulanganmu? Kau bilang, kau menunggu hidayah datang kepadamu Mau sampai kapan? Ajal saja tak menunggu taubatmu Pedih memang, tapi ini nyata Hidayah itu seharusnya dicari, bukan ditunggu Terlalu lama menunggu itu tidak enak bukan? Ya, makanya kita harus memulai Memulai ‘tuk berbenah diri, mencari segala amal baik untuk menolong kita di akhirat nanti Jangan sampai ajal datang terlebih dahulu menghampiri sedangkan kita masih berada dalam kesenangan duniawi