Langsung ke konten utama

Sad Poetry

Unsent Letter

It has been a month I wrote this letter
Day by day, I selected the best diction to make it beautiful
Like I was pouring my feeling in it
My fingers are dancing above the keyboard
Chasing the reason of what I didn’t understand
‘Till the day the letter was done
I wish I could give this letter to you
But ‘till now, it still be an unsent letters
‘Cause you, someone who deserve to get it
Will never come back to this fugatious world

Komentar

ehe mengatakan…
uhuy
ehe mengatakan…
semangattt, terus berkarya :)

Postingan populer dari blog ini

Menjemput hidayah, bukan menunggu

Hidayah Separuh perjalanan hidup telah kau tempuh Setiap tahun, kau rayakan berkurangnya usiamu Namun, apakah kau telah persiapkan bekal untuk kepulanganmu? Kau bilang, kau menunggu hidayah datang kepadamu Mau sampai kapan? Ajal saja tak menunggu taubatmu Pedih memang, tapi ini nyata Hidayah itu seharusnya dicari, bukan ditunggu Terlalu lama menunggu itu tidak enak bukan? Ya, makanya kita harus memulai Memulai ‘tuk berbenah diri, mencari segala amal baik untuk menolong kita di akhirat nanti Jangan sampai ajal datang terlebih dahulu menghampiri sedangkan kita masih berada dalam kesenangan duniawi

Ruang Kosong

Ruang Kosong Sejenak ku terdiam Meraung, meratapi jejak yang kini mulai memudar Terpaku dalam ruang kosong Menyelinap dalam kalbu Hampa, itulah nyatanya yang kurasa Hidup dalam angan-angan tentangmu Kini hancur berkeping-keping Luka yang tersayat semakin dalam Tak kan pernah lagi kubiarkan ruang kosong ini terisi kembali Hanya untuk disakiti