FOKRI GAMES IV 2018
Bismillahirrahmannirrahim ….
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kali ini saya akan
bercerita tentang pengalaman saya mengikuti Fokri Games IV pada tahun 2018.
Awalnya, saya ragu ketika akan mendaftarkan diri ini ke lomba Fokri karena
beberapa hal. Pertama, saya belum pernah mengikuti lomba yang bernuansa Islam.
Kedua, saya takut ketika saya terpilih saya justru mengecewakan kampus saya
karena lomba tersebut menyeleksi pendaftar yang nantinya akan menjadi kontingen
perwakilan dari PTK yang bersangkutan. Keraguan itu berlanjut ketika hari
terakhir pendaftaran, link pendaftarannya
tiba-tiba tidak dapat diakses. Saya sempat pasrah, dan berpikiran bahwa mungkin
saya memang belum diberi kesempatan.
Kendati demikian, saya
tetap berhusnudzon. Saya menghubungi contact
person yang tertera pada jarkom untuk menanyakan perihal tersebut.
Alhamdulillah, ternyata masih bisa mendaftar. Saya buka kembali link nya kemudian saya isi satu-persatu
hal yang perlu diisi. Ketika sampai pada pilihan cabang lomba, saya kembali
dibuat bingung karena lomba tersebut menyediakan 2 prioritas. Sebenarnya memang
ada 2 hal yang paling saya sukai dari beberapa cabang lomba tersebut, namun
saya bingung akan pilihan prioritasnya. Saya menyukai desain, tapi juga menyukai
fotografi.
Setelah menimbang-nimbang
segala kemungkinan, akhirnya saya menempatkan lomba Poster pada pilihan pertama
dan Fotografi pada pilihan kedua. Tak lupa saya melampirkan karya saya dalam
file ekstensi JPEG. Setelah selesai, saya klik Submit dan meyakinkan diri akan
pilihan saya.
Lama menunggu, saya lupa
entah beberapa hari kemudian telah diumumkan siapa saja pendaftar yang lolos
seleksi menjadi peserta Lomba FOKRI Games IV 2018. Sebelumnya saya tidak
menaruh curiga ketika teman saya menanyakan asal kelas saya. Saya pikir dia
akan mengirim danusan, wkwk. Entah kenapa perasaan saya menjadi berdebar-debar,
bercampur antara kaget, bingung dan penasaran akan hasilnya ketika melihat
salah seorang teman saya memasukkan saya ke dalam suatu grup bernama Fokri
Games (Akhwat).
Rasa
penasaran saya tak cukup sampai disitu, saya mencoba melihat siapa saja yang
ada di dalam grup ini. Banyak anggota grup yang sudah saya kenali, terutama
teman tingkat II. Saya terkejut ketika melihat salah satu nama anggota grup.
Saya kemudian menerka-nerka, jika dia berada dalam grup ini sebagai peserta
sedangkan prioritas pertama kami sama, lantas aku akan mewakili kampus dalam
cabang lomba apa? Setahu saya dia lebih ahli daripada saya, sehingga
kemungkinan terbesarnya ialah saya diikutkan dalam lomba cabang fotografi
(prioritas kedua yang saya pilih).
Jujur,
saya sedikit kecewa dengan hasil keputusan panitia, namun saya menyadari bahwa
memang keahlian saya masih belum bisa dipercaya untuk diikutkan dalam lomba mengingat
saya tipe orang yang moody . Ya
sudahlah, hitung-hitung belajar fotografi, pikirku.
to be continue..
Komentar