Langsung ke konten utama

Puisi renungan untuk kita

Waktu



Tik tok tik tok 
Detik jarum jam itu terus bergulir 
Seolah ingin sampaikan amanah dari Sang Pencipta 
Waktu ialah… 
Nikmat yang selalu Ia berikan namun tak ada harganya di mata manusia 
Mereka selalu saja melewatkannya tanpa ada perubahan yang pasti 
Tertawa, bercanda, tak pedulikan panggilan-Nya 
Bergelayut mesra dalam keegoisan sukma 
Bisakah kau genggam waktu agar ia berhenti sejenak? 
Sedetik saja dan kau takkan mampu 
Sederhananya, waktu hanyalah milik manusia yang menghargainya 
Hingga waktu sendiri yang kan menjawab 
“Masa mudamu, untuk apa kau pergunakan?” 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sad Poetry

Unsent Letter It has been a month I wrote this letter Day by day, I selected the best diction to make it beautiful Like I was pouring my feeling in it My fingers are dancing above the keyboard Chasing the reason of what I didn’t understand ‘Till the day the letter was done I wish I could give this letter to you But ‘till now, it still be an unsent letters ‘Cause you, someone who deserve to get it Will never come back to this fugatious world

Menjemput hidayah, bukan menunggu

Hidayah Separuh perjalanan hidup telah kau tempuh Setiap tahun, kau rayakan berkurangnya usiamu Namun, apakah kau telah persiapkan bekal untuk kepulanganmu? Kau bilang, kau menunggu hidayah datang kepadamu Mau sampai kapan? Ajal saja tak menunggu taubatmu Pedih memang, tapi ini nyata Hidayah itu seharusnya dicari, bukan ditunggu Terlalu lama menunggu itu tidak enak bukan? Ya, makanya kita harus memulai Memulai ‘tuk berbenah diri, mencari segala amal baik untuk menolong kita di akhirat nanti Jangan sampai ajal datang terlebih dahulu menghampiri sedangkan kita masih berada dalam kesenangan duniawi

Being Different

Being Different I just can talk a little I just can listening I am afraid if something couldn’t be a joke I am afraid of being like this Fake smile, try to not hurt someone, But why? Why they can’t understand me? What’s wrong with being different?