Langsung ke konten utama

Al-Qur'an


Al Qur’an

Kau berada diantara jajaran, hanya sebagai penghias rak buku yang ku miliki
Kau hanya kubawa kemari, tanpa ku coba untuk ku pelajari
Tak ada waktu sering menjadi pembenaran oleh orang sepertiku
Suhuf yang bermakna itu kini telah berdebu
Tanda tak pernah terjamah oleh pemiliknya semakin melekat
Sudah berapa lama aku menimba ilmu disini?
1 tahunkah? 2 tahun? Atau bahkan 3 tahun hingga sebentar lagi aku akan lulus
Tapi apa? Apa yang kulakukan selama ini?
Kenapa aku tega mengabaikanmu?
Waktuku sia-sia hanya untuk menuruti nafsu akan dunia
Tanpa aku sadari, aku membuat para setan tertawa
Aku lebih menyukai bujuk rayunya yang terlihat indah namun menyesatkan
Aku menangis, kala mendengar lagu sedih
Tapi aku hanya sibuk pada dunia ketika Sang Qori membaca Al Qur’an dengan merdunya
Aku mengharap Surga-Nya, namun membaca surat cinta-Nya saja tidak pernah
Menghafal Al Qur’an? Kata sulit langsung menghadang paling depan
Aku tak sanggup dengan siksa Neraka, namun masih saja membuat-Nya murka
Lalu masih adakah kesempatan untukku bertaubat?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inikah Negeriku?

Inikah Negeriku ? Dirgahayu Indonesiaku telah berlalu Disana sini proklamasi dikumandangkan Menyulut api semangat yang membara Bersatu demi Indonesia tercinta Namun kini… Koruptor merajalela, rakyat menderita Tak ingat amanah, apalagi dosa Saling menghasut membuat bumi pertiwi menangis Laksana kepercayaan sudah tiada Tenggelam bersama janji-janji belaka Sopan santun kini mulai luntur Mudah pergi tetapi sulit untuk kembali Hamparan sawah yang hijau kini musnah oleh gedung pencakar langit Oh tuhan…inikah negeriku ? Sampai kapankah semua ini, menikam jiwa yang dikabuti kekecewaan Hanya satu pintaku padamu Kembalilah, kembali seperti negeri yang kudambakan By : Kawashima Kumiko

Ruang Kosong

Ruang Kosong Sejenak ku terdiam Meraung, meratapi jejak yang kini mulai memudar Terpaku dalam ruang kosong Menyelinap dalam kalbu Hampa, itulah nyatanya yang kurasa Hidup dalam angan-angan tentangmu Kini hancur berkeping-keping Luka yang tersayat semakin dalam Tak kan pernah lagi kubiarkan ruang kosong ini terisi kembali Hanya untuk disakiti

Puisi renungan untuk kita

Waktu Tik tok tik tok  Detik jarum jam itu terus bergulir  Seolah ingin sampaikan amanah dari Sang Pencipta  Waktu ialah…  Nikmat yang selalu Ia berikan namun tak ada harganya di mata manusia  Mereka selalu saja melewatkannya tanpa ada perubahan yang pasti  Tertawa, bercanda, tak pedulikan panggilan-Nya  Bergelayut mesra dalam keegoisan sukma  Bisakah kau genggam waktu agar ia berhenti sejenak?  Sedetik saja dan kau takkan mampu  Sederhananya, waktu hanyalah milik manusia yang menghargainya  Hingga waktu sendiri yang kan menjawab  “Masa mudamu, untuk apa kau pergunakan?”