Langsung ke konten utama

Postingan

Entri yang Diunggulkan

Summer Rain

Postingan terbaru

Covid-19

Dampak COVID-19 dan Cara Menyikapinya Covid-19 yang merupakan singkatan dari Corona Virus Disease merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan (Pane, 2020) . Virus yang termasuk dalam kategori pandemi ini tengah dihadapi oleh beberapa negara termasuk Indonesia. Dilansir dari tirto.id , masyarakat mengalami panic buying yaitu membeli barang dalam jumlah besar seperti kebutuhan rumah tangga, masker, maupun rempah-rempah  akibat ketakutan berlebihan terhadap Covid-19  (Hadi, 2020) . Kepanikan ini berdampak pada menipisnya persediaan kebutuhan termasuk peralatan medis. Hal ini berimbas pada petugas medis yang sangat membutuhkan peralatan medis untuk menghadapi virus tersebut. Reaksi berlebihan selain panic buying juga terjadi di beberapa tempat, yaitu pengusiran orang berstatus ODP (Orang Dalam Pengawasan) dan juga penolakan jenazah Covid-19 yang akan dikebumikan di suatu daerah. Penolakan semacam ini menunjukkan kurangnya kepedulian masyarakat akan wabah ini dan minimnya pe

Will not be back

Takkan Kembali Kubuka netraku Rupanya aku berada di dalam suatu dimensi Aku berjalan tanpa tujuan Seolah ada yang menarikku untuk beranjak pergi Berteman dengan sepi, melangkah bersama ketakutan diri Benakku mencoba mengatakan bahwa semua hanyalah ilusi Hingga aku berlabuh pada suatu titik Sangat asing, itulah yang kurasa Lantas aku tersadar Aku tak sendiri di sini Semua sorot mata dari kegelapan itu mengintai Aku telah tersesat dalam dimensi ruang Tempat makhluk gaib bernaung dan mencari peraduan Kudapati sorot mata mereka memandang ragaku Mereka mendambakan kehidupan mereka kembali Pada akhirnya jiwaku terbelenggu oleh kuasa mereka Terperangkap dalam bui kegelapan dan takkan pernah kembali

Al-Qur'an

Al Qur’an Kau berada diantara jajaran, hanya sebagai penghias rak buku yang ku miliki Kau hanya kubawa kemari, tanpa ku coba untuk ku pelajari Tak ada waktu sering menjadi pembenaran oleh orang sepertiku Suhuf yang bermakna itu kini telah berdebu Tanda tak pernah terjamah oleh pemiliknya semakin melekat Sudah berapa lama aku menimba ilmu disini? 1 tahunkah? 2 tahun? Atau bahkan 3 tahun hingga sebentar lagi aku akan lulus Tapi apa? Apa yang kulakukan selama ini? Kenapa aku tega mengabaikanmu? Waktuku sia-sia hanya untuk menuruti nafsu akan dunia Tanpa aku sadari, aku membuat para setan tertawa Aku lebih menyukai bujuk rayunya yang terlihat indah namun menyesatkan Aku menangis, kala mendengar lagu sedih Tapi aku hanya sibuk pada dunia ketika Sang Qori membaca Al Qur’an dengan merdunya Aku mengharap Surga-Nya, namun membaca surat cinta-Nya saja tidak pernah Menghafal Al Qur’an? Kata sulit langsung menghadang paling depan Aku tak sanggup dengan siksa

Ruang Kosong

Ruang Kosong Sejenak ku terdiam Meraung, meratapi jejak yang kini mulai memudar Terpaku dalam ruang kosong Menyelinap dalam kalbu Hampa, itulah nyatanya yang kurasa Hidup dalam angan-angan tentangmu Kini hancur berkeping-keping Luka yang tersayat semakin dalam Tak kan pernah lagi kubiarkan ruang kosong ini terisi kembali Hanya untuk disakiti

Menjemput hidayah, bukan menunggu

Hidayah Separuh perjalanan hidup telah kau tempuh Setiap tahun, kau rayakan berkurangnya usiamu Namun, apakah kau telah persiapkan bekal untuk kepulanganmu? Kau bilang, kau menunggu hidayah datang kepadamu Mau sampai kapan? Ajal saja tak menunggu taubatmu Pedih memang, tapi ini nyata Hidayah itu seharusnya dicari, bukan ditunggu Terlalu lama menunggu itu tidak enak bukan? Ya, makanya kita harus memulai Memulai ‘tuk berbenah diri, mencari segala amal baik untuk menolong kita di akhirat nanti Jangan sampai ajal datang terlebih dahulu menghampiri sedangkan kita masih berada dalam kesenangan duniawi

Sad Poetry

Unsent Letter It has been a month I wrote this letter Day by day, I selected the best diction to make it beautiful Like I was pouring my feeling in it My fingers are dancing above the keyboard Chasing the reason of what I didn’t understand ‘Till the day the letter was done I wish I could give this letter to you But ‘till now, it still be an unsent letters ‘Cause you, someone who deserve to get it Will never come back to this fugatious world